Perbedaan Fire Alarm Konvensional dan Addressable
Perbedaan Fire Alarm Konvensional dan Addressable
Perbedaan Fire Alarm Konvensional dan Addressable | PT SINERGI TRIJAYA SAFETINDO
Secara fungsi, perbedaan antara fire alarm system konvensional dan addressable sebenarnya tidak terlalu signifikan. Keduanya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mendeteksi potensi kebakaran dan memberikan peringatan dini agar penghuni atau pengguna bangunan dapat segera melakukan evakuasi. Hal terpenting dalam memilih jenis fire alarm adalah memastikan sistem tersebut mampu bekerja efektif sesuai skala dan jenis aset yang akan dilindungi.
Apa itu Fire Alarm System?
Fire alarm system adalah rangkaian perangkat yang bekerja secara terintegrasi untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kebakaran. Sistem ini memberikan peringatan melalui bunyi alarm dan lampu indikator berkedip. Perlu diketahui, fire alarm system bukan alat pemadam kebakaran. Fungsinya bukan untuk memadamkan api, melainkan memberi sinyal peringatan agar orang di sekitar dapat segera menyelamatkan diri sebelum situasi menjadi lebih berbahaya.
Jenis Fire Alarm System
Secara umum, terdapat dua jenis utama fire alarm system:
-
Fire Alarm System Konvensional
-
Fire Alarm System Addressable
Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai sistem peringatan kebakaran. Namun, perbedaan terletak pada teknologi dan metode pendeteksian yang digunakan. Sistem konvensional biasanya membagi area menjadi beberapa zona, sedangkan sistem addressable mampu mengidentifikasi lokasi pasti perangkat detektor yang aktif.
Perbedaan Berdasarkan Fungsinya.
Perbedaan yang pertama yang paling mudah kita temukan adalah terletak pada fungsi tersebut. Kedua sistem tersebut memang memiliki fungsi yang sama sebagai pengingat, namun setelah di lihat lebih detail bahwa sistem addressable ini memiliki sistem yang lebih kompleks.
Jadi sistem pada addressable ini bisa mengirimkan signal kebakaran langsung dari ID detector yang terdapat pada sistem ini sehingga kita bisa letak pada sumber kebakaran dapat kita ketahui secara pasti dan langsung.
Sedangkan pada sistem konvensional sistem ini hanya mengirimkan signal atau informasi mengenai lokasi yang terjadi kebakaran dan juga loopnya ini tersambung ke beberapa detector.
Tetapi anda tidak perlu khawatir karena sistem konvensional ini sangat gampang dan tidak sekompleks sistem addressable. Sistem konvensional juga sangat cocok untuk gedung-gedung yang tidak terlalu besar dan ingin memiliki standar keamanan yang cukup tinggi, sistem konvensional ini sangat dianjurkan.
Dan sebaliknya sistem addressable ini memiliki tingkat pemasangan yang sangat komplek dan cocok sekali untuk gedung yang besar dan sistem ini memiliki banyak sekali modul-modul yang digunakan untuk keperluan sistemnya.
Perbedaan dari Segi Harga.
Perbedaan selanjutnya juga sangat mudah kita temukan yaitu pada harga masing-masing sistem. Sudah kita ketahui bahwa kedua fire alarm system konvensional dan addressable ini memiliki fungsi yang sama.
Walaupun begitu ternyata adanya perbedaan harga dikarenakan kerumitan pemasangan yang membutuhkan keahlian khusus. Bisa kita ketahui dari fungsi diatas bahwa cara kerja system addressable lebih unggul.
Nah bisa dipastikan juga bahwa harga pada addressable ini pastinya lebih mahal dari sistem konvensional. Hal ini dikarenakan sistem pada addreasble ini sangat efisien dan tentunya lebeh efektif dalam menginformasikan suatu kejadian kebakaran dibandingkan dengan sistem konvensional.
Perbedaan pada Instalasi Kabel.
Perbedan terakhir yang bisa kita temukan itu adalah pada instalasi kabelnya. Perbedaan ini tentu saja tidak bisa diketahui oleh orang yang awam, ini biasanya dilakukan oleh para professional. Pada sistem konvensional biasanya kita menggunakan jenis kabel NYM dengan ukuran 2 x 1,5 MM atau bisa juga diganti dengan menggunakan kabel NYMHY dengan ukuran 2 x 1.5 MM.
Dalam sistem konvensional ini biasanya detector itu akan diapasangkan secara pararel ke terminal-terminal khusus yang biasanya memiliki nama L (positif/+) dan Lc (negative/-).
Kabel yang terhubung ke panel utama itu biasanya bernama L dan C. Ini juga tergantung dari banyaknya zona yang digunakan. Nah biasanya satu zona itu bukan hanya memiliki satu detector tetapi satu zona itu bisa memiliki beberapa detektor.
Jika anda memikiki gedung dengan 5 lantai maka anda harus menamainya satu persatu, seperti misalnya lantai 5 itu akan dinamakan zona 5 , lantai 4 akan dinamakan zona 4 dan seterusnya sampai dengan zona 1, tetapi setiap lantai bisa saja berbeda jumlah detektornya bisa saja zona lima memiliki 6 detektor , tetapi zona 4 hanya memiliki 4 detektor.
Dan sebaiknya lebih dianjurkan untuk setiap zona itu menggunakan tarikan yang sama atau satu tarikan saja. Tetapi pada sistem addressable kita tidak menggunakan sistem L dan C, melainkan sistem addressable memiliki terminal yang bernama terminal loop.
Dalam terminal loop ini bisa diapasangkan detector dalam jumlah yang cukup banyak dan diperkirakan bisa mencapai 127 detektor. Ini akan disamakan pada setiap ID detector dalan 1 kontrol panel atau panel utamanya.